Masjidil Haram - Masjid Tertua di Dunia

Saya pertama kali menginjak di Masjidil Haram sekitar jam 2 dini hari. Meskipun dini hari, masih banyak jamaah yang berada di dalam Masjid dan di dekat Ka'bah, ada yang melaksanakan sholat tahajud dan ada juga yang sedang melaksanakan Tawaf. Ada perasaan haru dan penuh syukur bisa memenuhi panggilan Allah SWT.

Masjidil Haram adalah masjid tertua di dunia yang dibangun oleh Nabi Muhammad SAW. Masjid ini berbentuk empat persegi dan dibangun mengelilingi Ka'bah. Rumah tempat menyembah Allah dan ditetapkan menjadi qiblat sholat bagi muslimin di seluruh dunia.


Berbeda dengan masjid manapun di dunia, saf di Masjidil Haram ini berbentuk lingkaran, semuanya menghadap ke Ka'bah yang berada di tengah-tengah. Ini merupakan keunikan yang tidak dipunyai masjid manapun di dunia.


View Masjidil Haram - Mekah - Arab Saudi in a larger map

Dari masa ke masa masjid ini selalu mengalami pembaharuan dan perluasan yang diprakarsai oleh Raja-raja Islam yang mempunyai perhatian terhadap islam. Pembaharuan yang paling besar dan spektakuler dalam sejarah adalah yang diprakasai oleh Raja Fahd Bin Abdul Azis yang bergelar "Pelayan Dua Tanah Haram".

Dewasa ini luas Masjid Al Haram menjadi lebih dari dua kali lipat 328.000 meter persegi sehingga dapat menampung 730.000 jamaah dalam satu waktu sholat berjama'ah pada hari-hari biasa dan lebih 1.000.000 jama'ah pada waktu musim haji. Sebelum diperluas oleh Raja Fahd, luas masjid ini 151.000 meter persegi dan hanya dapat menampung 313.000 jama'ah pada hari niasa dan kurang lebih 500.000 orang pada waktu musim haji.



Keistimewaan utama masjid ini adalah sholat di masjid ini lebih utama dari sholat 100.000 kali masjid lain, begitupun berdzikir, berdo'a, bersedekah dan beramal baik lainnya. Datang ke Masjid ini dengan niat tidak baik atau akan berbuat lalim, Allah langsung mengazabnya dengan siksa yang amat pedih.

Tempat-tempat penting di Masjid ini selain Ka'bah adalah :

  • Makam Ibrahim. Batu pijakan Nabi Ibrahim ketika membangun Ka'bah dan juga untuk memanggil manusia untuk berhaji.
  • Hijr Ismail. Kuburan Nabi Ismail dan Ibunya.
  • Zamzam. Mata air yang di dekat Ka'bah.
  • Mas'a. Tempat melakukan Sa'i yaitu antara bukit Shafa dan Marwah yang ada di samping masjid.
Masjid ini bentuknya relatif bulat melingkari Ka'bah dan sangat luas sehingga memerlukan banyak pintu untuk dapat memasukinya dari segala arah. Jumlah pintunya 49 buah terdiri dari 4 pintu utama dan 45 pintu biasa. Karena banyaknya pintu dan bentuknya yang hampir serupa, banyak jama'ah yang tersesat. Maka dari itu catatlah nomor atau nama pintu tempat Anda masuk agar tidak salah sewaktu pulang.

Tiap pintu mempunyai nama sendiri, yang dikaitkan dengan nama tokoh dan tempat yang pegang peran dalam perkembangan Islam. Diantaranya terdapat nama-nama : Abu Bakar Sidiq, Ibrahim, Ismail dll.



Masjid yang berada di sebuah lembah ini senantiasa terasa selalu akomodatif dan ajaib. Betapa tidak, jumlah jutaan jama'ah dari berbagai penjuru dunia, tetap masih bisa tertampung masuk Masjid ini.
Bertingkat tiga dengan tujuh buah menara besar yang tinggi menjulang ke langit. Ketujuh menara dengan relief dan ukiran jendela yang khas itu siang dan malam ditaburi cahaya hingga terlihat terang benderang seperti siang. Ya, seperti siang karena dominasi sinar warna putih dari lampu-lampu mercury yang bersumber dari generator listrik jutaan watt.
Walapun dibubuhi ventilasi cukup Masjid dengan tiang-tiang besar dilengkapi AC sehingga jama'ah yang jumlahnya jutaan bisa dengan khusyuk dan nyaman menjalankan sholat dan berdzikir.


Dalam Masjid terdapat banyak tangki air atau gentong-gentong plastik berisi air Zam-zam sejuk yang siap untuk diminum. Hampir semua jama'ah, tatkala melakukan tawaf atau Sa'i, sesekali berhenti menyempatkan minum air Zam-zam tersebut. Sampai di luar Masjid pun air Zam-zam sangat mudah diperoleh melalui kran-kran yang sengaja disiapkan oleh pemerintah Arab Sudi.


Comments