Habis breakfast, kami meluncur dari The Santosa Hotel Senggigi ke arah Pamenan menuju ke Teluk Kodek, yang selanjutnya akan menyebarangi laut menuju Gili Trawangan.
Dari hotel menuju Teluk Kodek ditempuh kurang lebih setengah jam, jalannya awalnya mulus dan bagus, tapi di pertengahan perjalanannya banyak lubang-lubangnya, tapi pemandangan di kiri jalan sungguh menakjubkan, indahnya laut biru, dan nampak 3 buah pulau atau gili, yaitu:
- Gili Trawangan
- Gili Meno
- Gili Air
Untuk dapat menikmati indahnya Gili Trawangan, kami membayar sistem paket Rp. 300 ribu perorang termasuk makan siang dan menyusuri pantai di tiga pulau tersebut.
View Gili Trawangan Lombok Indonesia in a larger map
Kami menggunakan Speedboat dari Teluk Kodek menuju Gili Trawangan, kurang lebih sepuluh menit perjalanan di tempuh. Mendekati pantai di Gili Trawangan, sungguh pemandangan yang luar biasa, air laut-nya jernih dan pantai tampak putih bersih.
Kami disambut dengan suguhan minuman juice dingin oleh petugas hotel Vila Ombak, sambil istirahat di Bungalow pinggir pantai, saya lihat banyak sekali turis yang stay di Gili Trawangan. Mereka mandi di kolam renang dan ada juga yang di pantai.
Untuk alat transportasi di Gili Trawangan, adalah sepeda dan cidomo, kereta kuda sederhana yang umum dijumpai di Lombok. Jadi tidak ada kendaraan bermotor di Gili Trawangan. Sehingga udaranya bersih dan tanpa polusi.
Gili Trawangan adalah pulau terbesar diantara ketiga pulau, juga yang mempunyai ketinggian atau elevasi dari permukaan laut yang tertinggi. Dengan panjang 3 km dan lebar 2 km. Saat ini populasi penduduk Gili Trawangan kurang lebih 800 ribu jiwa, yang sebagian besar tinggal di sebelah timur pulau ini.
Menurut wikipedia, sejarah Gili Trawangan, dulunya pulau ini pernah dijadikan tempat pembuangan narapidana. Pada waktu itu karena semua penjara sedang penuh, raja yang waktu itu berkuasa membuang 350 orang pemberontak Sasak ke pulau ini. Baru sekitar tahun 1970-an pulau ini dikunjungi penduduk dari Sulawesi yang kemudian menetap di sini.
Setelah beristirahat, kami naik perahu motor, yang spesial, karena ada kaca-nya di dasar untuk melihat pemandangan di dasar laut. Kami menyusuri pantai ketiga pulau, air lautnya jernih sehingga kelihatan dengan jelas ikan-ikan yang cantik dan indah berseliweran di bawah perahu. Sayang terumbu karang banyak yang rusak.
Ketiga pulau ini, saya lihat sudah direnovasi dan dibangun menjadi kawasan wisata bagi turis mancanegara, banyak vila dan hotel. Memang pantainya sangat cocok untuk berenang, banyak turis yang menikmati berenang di pinggir pantai.
Setelah berkeliling menyusuri pantai dengan perahu di ketiga pulau, kami kembali ke Vila Ombak untuk menikmati makan siang. Wah saya makan lahap sekali karena memang lapar dan makanan yang mengundang selera, menunya yang pasti ada ayam taliwang, lalapan dan rawon, sungguh nikmat menikmati makanan dari lantai 2 hotel sambil memandang hamparan birunya laut.
Dengan selesainya makan siang, maka berakhirlah kunjungan kami di Gili Trawangan dan balik ke Teluk Kodek dengan Speedboat, saya mempunyai keyakinan, bahwa Gili Trawangan akan menjadi tempat tujuan wisata yang menarik.
Dari hotel menuju Teluk Kodek ditempuh kurang lebih setengah jam, jalannya awalnya mulus dan bagus, tapi di pertengahan perjalanannya banyak lubang-lubangnya, tapi pemandangan di kiri jalan sungguh menakjubkan, indahnya laut biru, dan nampak 3 buah pulau atau gili, yaitu:
- Gili Trawangan
- Gili Meno
- Gili Air
Untuk dapat menikmati indahnya Gili Trawangan, kami membayar sistem paket Rp. 300 ribu perorang termasuk makan siang dan menyusuri pantai di tiga pulau tersebut.
View Gili Trawangan Lombok Indonesia in a larger map
Kami menggunakan Speedboat dari Teluk Kodek menuju Gili Trawangan, kurang lebih sepuluh menit perjalanan di tempuh. Mendekati pantai di Gili Trawangan, sungguh pemandangan yang luar biasa, air laut-nya jernih dan pantai tampak putih bersih.
Kami disambut dengan suguhan minuman juice dingin oleh petugas hotel Vila Ombak, sambil istirahat di Bungalow pinggir pantai, saya lihat banyak sekali turis yang stay di Gili Trawangan. Mereka mandi di kolam renang dan ada juga yang di pantai.
Untuk alat transportasi di Gili Trawangan, adalah sepeda dan cidomo, kereta kuda sederhana yang umum dijumpai di Lombok. Jadi tidak ada kendaraan bermotor di Gili Trawangan. Sehingga udaranya bersih dan tanpa polusi.
Gili Trawangan adalah pulau terbesar diantara ketiga pulau, juga yang mempunyai ketinggian atau elevasi dari permukaan laut yang tertinggi. Dengan panjang 3 km dan lebar 2 km. Saat ini populasi penduduk Gili Trawangan kurang lebih 800 ribu jiwa, yang sebagian besar tinggal di sebelah timur pulau ini.
Menurut wikipedia, sejarah Gili Trawangan, dulunya pulau ini pernah dijadikan tempat pembuangan narapidana. Pada waktu itu karena semua penjara sedang penuh, raja yang waktu itu berkuasa membuang 350 orang pemberontak Sasak ke pulau ini. Baru sekitar tahun 1970-an pulau ini dikunjungi penduduk dari Sulawesi yang kemudian menetap di sini.
Setelah beristirahat, kami naik perahu motor, yang spesial, karena ada kaca-nya di dasar untuk melihat pemandangan di dasar laut. Kami menyusuri pantai ketiga pulau, air lautnya jernih sehingga kelihatan dengan jelas ikan-ikan yang cantik dan indah berseliweran di bawah perahu. Sayang terumbu karang banyak yang rusak.
Ketiga pulau ini, saya lihat sudah direnovasi dan dibangun menjadi kawasan wisata bagi turis mancanegara, banyak vila dan hotel. Memang pantainya sangat cocok untuk berenang, banyak turis yang menikmati berenang di pinggir pantai.
Setelah berkeliling menyusuri pantai dengan perahu di ketiga pulau, kami kembali ke Vila Ombak untuk menikmati makan siang. Wah saya makan lahap sekali karena memang lapar dan makanan yang mengundang selera, menunya yang pasti ada ayam taliwang, lalapan dan rawon, sungguh nikmat menikmati makanan dari lantai 2 hotel sambil memandang hamparan birunya laut.
Dengan selesainya makan siang, maka berakhirlah kunjungan kami di Gili Trawangan dan balik ke Teluk Kodek dengan Speedboat, saya mempunyai keyakinan, bahwa Gili Trawangan akan menjadi tempat tujuan wisata yang menarik.
wah bapak pernah ke lombok juga,, saya pernah tinggal disana 2 tahun ketika saya masih kelas 1 SD, karena ayah saya dinas disana :) sdh mengunjungi senggigi pak? :)
ReplyDeleteSudah pak, saya menginap di Senggigi
ReplyDeletebapak jangan panggil saya bapak,usia saya masih 23 th, dan belum menikah, ngomong2 saya juga tinggal satu komplek sama bapak..
ReplyDelete:)
bapak kan gemar travelling, saya sering dan suka membaca blog tentang travel, apa benar pasport yang digunakan bisa berlaku di semua negara tetapi tidak bisa digunakan di negara yang terkena konflik seperti Israel? :)
Oooh Mas Prima, putra-nya Pak Priadi yaaa, kirain siapa, sekarang dimana, kok jarang kelihatan.
ReplyDeleteBenar passport berlaku untuk bepergian keluar negeri, tetapi juga diperlukan Visa untuk ijin masuk ke suatu negara, kecuali untuk negara Asean tidak diperlukan Visa.
betul pak, saya tetap dirumah saja pak,cuma jarang keluar :) jadi kalo ke negara tetangga nggak perlu Visa? tetapi dulu teman kuliah saya pernah ke singapore tetap pakai visa katanya :)
ReplyDeleteBetul, kalau ke singapore tidak perlu visa, cukup pakai passport.
ReplyDeletewah info bapak sangat bermanfaat sekali, ya semoga saya bisa bepergian ke mancanegara seperti bapak :)
ReplyDeleteoiya denger2 pemilik pasport juga adu gengsi ya pak?semakin banyak stempel negara semakin naik prestige pemilik pasport tersebut :)
Amin...
ReplyDeletetergantung orangnya mas :-)
Perjalanan yang menarik. Lombok itu banyak lo Pak tempat - tempat menarik lainnya
ReplyDeleteSetuju Pak, dan saya lihat Lombok mempunyai prospek yang bagus untuk menarik wisatawan baik domestik maupun asing.
ReplyDeleteBisa-bisa, kedepan ngalahin Bali. Alam dan lingkungannya masih natural.
Tmks