Madinah - Ibukota Kerajaan Islam Pertama di Dunia

Saya datang ke Kota Madinah menggunakan Bis dari Makkah. Saya melihat Kota Madinah lebih tertib dan teratur dibandingkan Makkah, hawanya juga lebih sejuk. Saya tinggal di Kota Madinah selama 8 hari. Setiap hari yang saya lakukan adalah sholat lima waktu di Masjid Nabawi, Sholat Dhuha di Masjid Nabawi dan keliling kota ke tempat-tempat bersejarah. Berikut sekilas tentang sejarah Kota Madinah.

Madinah adalah nama yang digunakan Rasulullah untuk mengganti nama kota Yatsrib, yaitu salah satu dari 2 kota suci umat Islam di Saudi Arabia.

Pada zaman nabi Muhammad SAW dan al-Khulaf al-Rasyidin (empat khalifah pengganti Nabi), kota ini menjadi pusat dakwah dan basis pengembangan ajaran islam sekaligus ibukota Kerajaan Islam pertama di dunia.

Dari kota Madinah inilah agama Islam memancarkan cahaya Syariah Islamiyah sehingga diberi gelar Al Madinah Al Munawarah yang artinya Madinah yang bercahaya. Selain gelar tersebut, Madinah masih memiliki 93 nama lain diantaranya Madinah an-Nabi (Madinah kota nabi), Madinah ar-Rasul (Madinah Kota Rasul), ini adalah salah satu bukti dan tanda kebesaran sebuah kota.

Tidak seperti Makkah yang benar-benar gersang, di Madinah terdapat banyak areal tanah subur dan oase-oase (sumber air) yang dapat ditanami buah dan sayur-sayuran.


Kesuburan tanah itu tidak akan musnah atau berkurang tetapi akan terus bertambah dan berkembang mengimbangi pertumbuhan dan kebutuhan mukmin dan jama'ah haji yang datang ke Madinah. Ini karena Tanah Madinah itu memiliki mukjizat atau setidaknya 'berkah' khusus karena Rasulullah pernah memohon kepada Allah SWT sbb:

"Ya Allah berilah Madinah ini dua kali berkah yang Kau berikan kepada Makkah"

Jadi semua yang ada dan tumbuh di Madinah memiliki nilai keberkahan dua kali yang ada di Makkah. Padahal Makkah sendiri sudah demikian besar berkahnya karena Allah telah mengabulkan permintaan nabi Ibrahim AS agar Makkah tidak kekurangan dari segala kebutuhan hidup termasuk buah-buahan.

Penduduk Yatsrib sebelum kelahiran islam dihuni oleh 2 suku bangsa yaitu Arab dan Yahudi. Secara bertahab kota itu berkembang menjadi kota terpenting keArab Saudi setelah kota Makkah. Orang Yahudi membangun pemukiman, pasar dan benteng pertahanan agar mereka terhindar dari gangguan orang Badui yang hidup secara nomaden di sekitar Yatsrib.


Bangsa Arab yang tinggal di Yatsrib itu terdiri dari penduduk setempat dan pendatang dari Arab Selatan yang pindah ke Yatsrib karena pecahnya Bendungan Ma'arib. Arab pendatang inilah yang jadi Arab terkemuka di Yatsrib dan dikenal dalam sejarah sebagai suku Aus dan suku Khazraj.

Dari segi ekonomi dan politik, kaum Yahudi dianggap sebagai yang paling kuat di kalangan penduduk, bahkan mereka pernah mengontrol politik Yatsrib. Pengaruh politis Yahudi ini baru berkurang setelah kedatangan suku Aus dan Khazraj itu yang berhasil melepaskan ketergantungan penduduk Yatsrib dari kontrol Yahudi.

Namun sampai kedatangan Islam, kaum Yahudi masih mendominasi kehidupan ekonomi Yatsrib. Tanah-tanah subur kelas satu dan oase-oase (mata air) berada di bawah kepemilikan Yahudi. Mereka berkembang dan menguasai sampai separo wilayah Yatsrib.

Pada waktu permusuhan dan saling benci antara Arab dan Yahudi semakin tajam, kaum Yahudi melakukan siasat pecah belah di antara suku Arab Aus dan Khazraj yang mencapai klimaksnya pada tahun 618 M, yaitu pada Perang Mu'as. Tetapi kehadiran Nabi Muhammad SAW yang datang ke Yatsrib beberapa waktu kemudian untuk hijrah, dapat menghentikan permusuhan antara kedua suku itu.


Ketika rombongan jamaah Haji dari Yatsrib datang berhaji ke Makkah pada tahun 620 M, Nabi Muhammad SAW datang secara khusus menemui suku Khazraj itu. Nabi memperkenalkan Islam dan mengajak mereka agar bertauhid kepada Allah SWT. Karena mereka sebelumnya sudah mendengarkan ajaran Tauhid dari Yahudi Madinah yang berisi ajaran tentang hari kebangkitan, tentang Nabi akhir zaman dan sebagainya, maka ajakan Rasullah SAW ini tidaklah asing bagi mereka. Maka serta merta mereka menerima ajakan Nabi Muhammad SAW dan segera memeluk Islam dan berjanji untuk mengajak penduduk Yatsrib masuk Islam.

Pada tahun 621 M, sebanyak 10 orang suku Khazraj dan 2 orang suku Aus datang menemui Nabi Muhammad SAW, menyatakan masuk Islam dan melakukan baiat kepada Nabi di Aqabah (Baiat Aqabah I).

Pada musim Haji berikutnya (622 M), sebanyak 73 orang jamaah Haji dari Yatsrib, baik yang sudah masuk Islam maupun yang belum, mengajak Nabi Muhammad SAW untuk hijrah ke Yatsrib. Ajakan itu disampaikan setelah mendengar bagaimana kafir Quraisy terus-menerus mengingkari seruan Nabi. Pertemuan dengan Nabi itu diadakan di Aqabah, pada waktu mana diselenggarakan Baiat Aqabah II.

Beberapa bulan kemudian bersama sejumlah sahabat dan kaumnya yang sudah memeluk Islam, Nabi Muhammad SAW melakukan hijrah ke Yatsrib. Hijrah ini merupakan peristiwa penting dalam sejarah Madinah sehubungan dengan pengembangan Islam, karena dengan bantuan penduduknya (kaum Ansar) Islam bisa dikembangkan secara leluasa.

Selanjutnya Nabi membangun Masjid yang mempersaudarakan kaum Islam pendatang dari Makkah dengan kaum Islam Madinah berdasarkan ikatan Aqidah dan Ukhuwah Islamiyah.


Nabi Muhammad SAW juga mempersatukan penduduk Madinah baik Muslim maupun Yahudi dan penyembah berhala menjadi satu umat berdasarkan ikatan sosial politik dan kemanusaan. Hal mana ditetapkan dalam piagam Madinah yang terkenal itu, dengan prinsip-prinsip: persamaan, persaudaraan, persatuan, kebebasan, toleransi beragama, perdamaian, tolong menolong dan membela kaum teraniaya serta mempertahankan Madinah dari serangan musuh. Penetapan berdasarkan kesepakatan yang dirumuskan dalam Piagam Madinah itu dapat diartikan sebagai proklamasi terbentuknya cikal-bakal Negara Islam.

Sejak itulah Madinah menjadi pusat pemerintahan Islam dan Nabi Muhammad sebagai Kepala Negara-nya. Sepeninggal Nabi, Madinah terus mempertahankan sebagai pusat pengembangan ajaran Islam oleh para Al-Khulafa Rasyidin terus mempertahankan Madinah sebagai pusat pemerintahan Islam dan melakukan dakwah dan pengembangan ajaran Islam ke seluruh dunia.

Comments

  1. makasih om atas info nya,..
    sekarang Q tau jawaban dari pertanyaan Q sejak Q sekolah dulu,..

    ReplyDelete
  2. Sama-sama, saya ingin ke sana lagi dan ingin sharing apa yang di lihat di sana lebih banyak lagi, semoga dikabulkan oleh Allah SWT. Amin

    ReplyDelete

Post a Comment