Sekilas Tentang Kakbah di Masjidil Haram Makkah


Alhamdulillah saya mendapat panggilan dari Allah SWT bisa melihat Kakbah langsung, yang pertama ketika menunaikan Ibadah haji pada tahun 2008 bersama istri, dan yang kedua ketika melaksanakan Ibadah Umroh bersama keluarga di Akhir Tahun 2016. Berikut sekilas tentang Kakbah yang saya sarikan dari wikipedia.

Bangunan Kakbah beberapa kali disebutkan dalam Alquran dan Hadits, sepeeti Bait (Rumah), Bait ul Haram (Rumah Suci), Bait Ullah (Rumah Allah), Bait al-Ateeq (Rumah Tua), dan Awal ul Bait (Rumah pertama). Bangunan Kakbah dipugar pada masa Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail setelah Nabi Ismail berada di Mekkah atas perintah Allah SWT. Dalam Al-Qur'an, surah 14:37 tersirat bahwa situs suci Kakbah telah ada sewaktu Nabi Ibrahim menempatkan Hajar dan bayi Ismail di lokasi tersebut.

Pada masa Nabi Muhammad S.A.W berusia 30 tahun (sekitar 600 M dan belum diangkat menjadi rasul), bangunan ini direnovasi kembali akibat banjir bandang yang melanda kota Mekkah pada saat itu. Sempat terjadi perselisihan antar kepala suku atau kabilah ketika hendak meletakkan kembali batu Hajar Aswad pada salah satu sudut Kakbah, namun berkat peran Nabi Muhammad S.A.W perselisihan itu berhasil diselesaikan tanpa pertumpahan darah dan tanpa ada pihak yang dirugikan.

Pemandangan Kakbah dari Lantai 2 Masjidil Haram

Pada saat menjelang Muhammad S.A.W diangkat menjadi nabi sampai kepindahannya ke kota Madinah, bangunan Kakbah yang semula rumah ibadah agama monotheisme (tauhid) ajaran Nabi Ibrahim telah berubah menjadi kuil pemujaan bangsa Arab yang di dalamnya diletakkan sekitar 360 berhala/patung yang merupakan perwujudan tuhan-tuhan politheisme bangsa Arab.

Kakbah di Masjidil Haram 

Kakbah akhirnya dibersihkan dari patung-patung agama politheisme ketika Nabi Muhammad membebaskan kota Mekkah tanpa pertumpahan darah dan dikembalikan sebagai rumah ibadah agama tauhid (Islam).




Selanjutnya bangunan ini diurus dan dipelihara oleh Bani Syaibah sebagai pemegang kunci kakbah dan administrasi serta pelayanan haji diatur oleh pemerintahan baik pemerintahan khalifah Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Muawiyah bin Abu Sufyan, Dinasti Ummayyah, Dinasti Abbasiyyah, Dinasti Usmaniyah Turki, sampai saat ini yakni pemerintah kerajaan Arab Saudi yang bertindak sebagai pelayan dua kota suci, Mekkah dan Madinah.

Comments

  1. masya Allah, senang sekali ya pak bisa melihat Kakbah bersama keluarga tercinta. Semoga saya pun diberi rezeki bisa melihat langsung Kakbah di kota suci Mekkah :) aamiin.

    ReplyDelete

Post a Comment