Menyusuri Sungai Chao Phraya Bangkok Thailand

Tidak terlalu lama menunggu, perahu motor yang akan membawa kami menyusuri Sungai Chao Phraya Bangkok. Kami tidak naik Cruise Ber AC, tetapi perahu motor (express boat) dengan ukuruan yang agak besar, ada juga yang menyebutnya Bus Air.

Pertama kali melihat Sungai Chao Phraya, saya langsung teringat sungai Kapuas di Kalimantan, sungainya sangat lebar dengan warna air kecoklatan, dan merupakan sungai utama yang membelah kota Bangkok.

Saya siapkan kamera untuk merekam momen ini. Boat melaju dengan kencang, kami terayun-ayun, senang juga lam saya tidak naik motor boat, terakhir naik di Gili Trawangan Lombok.



Saya lihat pemandangan pemukiman traditional di pinggir sungai, meskipun bangunannya kuno dan terbuat dari bambu, tapi saya lihat kondisinya cukup bersih. Di dekat perkampungan itu juga ada pasar apung tempat jual beli kebutuhan sehari-hari.

Yang menakjubkan, ketika boat mendekati sebuah Vihara, saya lihat banyak sekali ikan patin yang super besar timbul dipermukaan sungai, meminta makanan kepada pengunjung. Kami beli roti tawar pada pak supir perahu dan melemparkannya ke sungai, langsung deh disikat habis sama ikan patin tersebut.

Sekumpulan Ikan Patin Besar di Depan Vihara

Masyarakat Bangkok yang beragama Budha mempunyai keyakinan untuk tidak membunuh atau menangkap sekumpulan ikan yang berada di depan tempat ibadah. Dan mereka percaya, bila memberi makan pada ikan tersebut, dipercaya akan mendatangkan rejeki.

Oh yaa, di pinggir Sungai Chao Phraya, juga terdapat Wat Arun, kuil tercantik di Bangkok. Kami mampir di sana, kurang lebih selama dua jam, kemudian balik lagi, naik Boat.

Comments