Sholat Dhuha di Masjid Quba






































Selama saya di Madinah, selain melakukan sholat wajib lima waktu dan sunnah di Masjid Nabawi, setiap pagi sehabis makan pagi secara berombongan naik bis, saya menuju ke Masjid Quba untuk melaksanakan sholat Dhuha.

Sehabis sholat, sambil menunggu rekans lain berkumpul di Bis, biasanya saya membeli segelas teh susu hangat untuk menghangatkan tubuh dalam cuaca yang dingin saat itu. Banyak toko dan pedagang yang menggelar daganganya, harganya relatif lebih murah dibandingkan belanja di dekat hotel di sekitar Masjid Nabawi.

Masjid Quba merupakan masjid pertama yang dibangun oleh Rasulullah, maka disinilah pula sholat berjama'ah pertama kali dilakukan.

Masjid Quba dibangun oleh Nabi di atas sebidang tanah milik Kalsum bin Hadam dari Kabilah Amir bin Auf. Pembangunan Masjid ini dilakukan dua kali, yang saat perta kiblatnya menghadap ke Baitul Makdis di Palestina, dan kemudian menghadap Baitullah di Mekah.


Adapun pembangunannya dilakukan pada awal kedatangan Rasulullah di desa Quba dalam perjalanan Hijrahnya menuju Madinah yaitu 12 Rabiul awal tahun ke-13 H (622 M). Masjid ini terletak sekitar 5 km dari Masjid Nabawi, di kaki bukit dengan telaga yang mengalirkan air jernih yang menyuburkan pepohonan dan kebun-kebun sekitarnya.

Di Depan Masjid Quba
Bentuk Masjid ini sederhana, terdiri dari suatu ruangan persegi empat, memiliki serambi berdinding yang diberi atap di bagian Mihrab, dan di tengah-tengahnya terdapat lapangan terbuka yang kemudian diberi nama "sahn".


Tanda kiblat, yaitu merupakan arah sholat dibuat Rasulullah sendiri dari batu. Masjid Quba selain merupakan tempat pelaksanaan sholat jama'ah pertama juga sering dijadikan model atau sebagai contoh bentuk dari masjid-masjid yang didirikan kemudian.

Di Dalam Masjid Quba

Yang lebih istemewa lagi dari Masjid Quba adalah, Rasullah bersabda "Sekali sholat di Masjid Quba adalah sama dengan satu kali umrah", diriwayatkan oleh Turmuzi dan lainya dari Usaid bin Zuhair.

Comments