Sejarah Kota Semarang


Saya tidak tinggal di Semarang di waktu kecil, saya tinggal di Kendal, tepatnya di Cepiring. Tapi Semarang mempunyai kenangan tersendiri bagi saya. Karena, waktu kecil saya sering diajak oleh Ibu dan Bapak, untuk mencari keperluan yang tidak bisa didapatkan di Kendal.

Mulai dari Pakaian baru untuk lebaran, sepeda BMX kesayangan saya (waktu SMP), maupun sepeda motor saya yang pertama (sewaktu duduk di bangku SMA) dibelikan di Semarang. Dan sering saya diajak makan bersama oleh Ibu dan Bapak di Mbok Berek Semarang.

Menurut Wikipedia, sejarah kota Semarang berawal kurang lebih pada abad ke-8 M, yaitu daerah pesisir yang bernama Pragota (sekarang menjadi Bergota) dan merupakan bagian dari kerajaan Mataram Kuno. Daerah tersebut pada masa itu merupakan pelabuhan dan di depannya terdapat gugusan pulau-pulau kecil.


Pemandangan Kota Semarang

Akibat pengendapan, yang hingga sekarang masih terus berlangsung, gugusan tersebut sekarang menyatu membentuk daratan. Bagian kota Semarang Bawah yang dikenal sekarang ini dengan demikian dahulu merupakan laut.

Pelabuhan tersebut diperkirakan berada di daerah Pasar Bulu sekarang dan memanjang masuk ke Pelabuhan Simongan, tempat armada Laksamana Cheng Ho bersandar pada tahun 1405 M. Di tempat pendaratannya, Laksamana Cheng Ho mendirikan kelenteng dan mesjid yang sampai sekarang masih dikunjungi dan disebut Kelenteng Sam Po Kong (Gedung Batu).

Semarang Tempo Doeloe

Pada akhir abad ke-15 M ada seseorang ditempatkan oleh Kerajaan Demak, dikenal sebagai Pangeran Made Pandan, untuk menyebarkan agama Islam dari perbukitan Pragota. Dari waktu ke waktu daerah itu semakin subur, dari sela-sela kesuburan itu muncullah pohon asam yang arang (bahasa Jawa: Asem Arang), sehingga memberikan gelar atau nama daerah itu menjadi Semarang.

Comments