Stasiun Surabaya Gubeng - Dulu dan Kini

Stasiun Surabaya Gubeng Baru
Sambil menunggu kedatangan Istri dan Alif yang naik kereta Turangga dari Bandung, saya perhatikan sekeliling stasiun Surabaya Gubeng. Ada dua bangunan yang berseberangan, yaitu Stasiun Surabaya Gubeng Baru dan Stasiun Surabaya Gubeng Lama.

Stasiun Surabaya Gubeng baru, lebih bersih dan modern. Ada tempat tunggu VIP, Display Information berupa TV LCD, tempat tunggu juga nyaman. Sedangkan Stasiun Gubeng Lama, kondisinya memprihatinkan dan kurang terawat. Bangunan masih seperti aslinya.

Atau mungkin sengaja PT Kereta Api membiarkan seperti itu supaya kelihatan historinya. Tapi alangkah lebih bagus, direnovasi, tetapi masih tetap menjaga ornamen sejarahnya.

Stasiun ini merupakan stasiun KA terbesar di Surabaya dan merupakan tempat keberangkatan KA utama dari Kota Surabaya, khususnya yang melalui jalur selatan, sedangkan KA yang melewati jalur utara, seperti KA jurusan Jakarta via Semarang, diberangkatkan dari Stasiun Surabaya Pasarturi.

Stasiun Surabaya Gubeng Lama

Beberapa KA yang Diberangkatkan dari Stasiun Surabaya Gubeng:
Kelas Eksekutif:
o Argo Wilis (ke Bandung, Jawa Barat)
o Bima (ke Gambir, Jakarta)
o Turangga (ke Bandung, Jawa Barat)


Kelas Eksekutif dan Bisnis:
o Mutiara Timur (ke Banyuwangi)
o Sancaka (ke Yogyakarta)

Kelas Bisnis:
o Mutiara Selatan (ke Bandung, Jawa Barat)

Kelas Ekonomi:
o Delta Ekspres (lebih dikenal sebagai KA komuter Surabaya-Sidoarjo
o Arek Surokerto (Lebih dikenal sebagai KA komuter Surabaya-Mojokerto)
o Gaya Baru Malam Selatan (ke Jakarta Kota)
o Logawa (ke Jember, atau ke Purwokerto)
o Pasundan (ke Kiaracondong, Bandung)
o Tumapel (ke Malang)
o Penataran (ke Blitar lewat Malang)
o Rapih Dhoho (ke Blitar lewat Kertosono)
o Sri Tanjung (ke Lempuyangan, Yogyakarta, atau ke Banyuwangi)

Saya lihat, sudah ada upaya PT Kereta Api untuk selalu memberikan pelayanan yang lebih baik kepada customer-nya, semoga ke depan Kereta Api Indonesia semakin maju, sama dengan negara lain-nya, yang menjadikan kereta api sebagai tulang punggung moda transportasi.

Comments