Tugu Monas Jakarta, itulah impian saya waktu kecil untuk bisa berkunjung di sana. Maklum saya tinggal di Desa Cepiring Kendal Jawa Tengah, yang jauh dari Ibu Kota Jakarta. Baru kesampaian ke sana pada saat saya duduk di baangku SMA sekitar tahun 1990.
Agar, anak saya tidak seperti Ayah-nya, maka saya ajak Alif main ke sana tahun lalu. Alhamdulillah, tidak seperti Ayahnya, baru bisa ke sana saat sudah duduk di SMA.
Kondisi Tugu Monumen Nasional, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Monas, saat ini cukup bersih dan terawat, sudah dibuat pagar tinggi sekeliling Monas. Kebetulan saya datang ke sana pagi hari, sehingga banyak yang sedang melakukan aktifitas olah raga, ada yang senam pagi, main sepak bola, bulu tangkis dan lainnya.
Dikutip dari Wikipedia, Tugu Peringatan Nasional dibangun di areal seluas 80 hektar. Tugu ini diarsiteki oleh Friedrich Silaban dan R. M. Soedarsono, mulai dibangun 17 Agustus 1961, dan diresmikan 12 Juli 1975 oleh Presiden Republik Indonesia Soeharto.
Pembangunan tugu Monas bertujuan mengenang dan melestarikan perjuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan 1945, agar terbangkitnya inspirasi dan semangat patriotisme generasi saat ini dan mendatang.
Tugu Monas yang menjulang tinggi 132 meter dan melambangkan lingga (alu atau anatan) yang penuh dimensi khas budaya bangsa Indonesia. Semua pelataran cawan melambangkan Yoni (lumbung). Alu dan lumbung merupakan alat rumah tangga yang terdapat hampir di setiap rumah penduduk pribumi Indonesia.
Agar, anak saya tidak seperti Ayah-nya, maka saya ajak Alif main ke sana tahun lalu. Alhamdulillah, tidak seperti Ayahnya, baru bisa ke sana saat sudah duduk di SMA.
Kondisi Tugu Monumen Nasional, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Monas, saat ini cukup bersih dan terawat, sudah dibuat pagar tinggi sekeliling Monas. Kebetulan saya datang ke sana pagi hari, sehingga banyak yang sedang melakukan aktifitas olah raga, ada yang senam pagi, main sepak bola, bulu tangkis dan lainnya.
Dikutip dari Wikipedia, Tugu Peringatan Nasional dibangun di areal seluas 80 hektar. Tugu ini diarsiteki oleh Friedrich Silaban dan R. M. Soedarsono, mulai dibangun 17 Agustus 1961, dan diresmikan 12 Juli 1975 oleh Presiden Republik Indonesia Soeharto.
Pembangunan tugu Monas bertujuan mengenang dan melestarikan perjuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan 1945, agar terbangkitnya inspirasi dan semangat patriotisme generasi saat ini dan mendatang.
Tugu Monas yang menjulang tinggi 132 meter dan melambangkan lingga (alu atau anatan) yang penuh dimensi khas budaya bangsa Indonesia. Semua pelataran cawan melambangkan Yoni (lumbung). Alu dan lumbung merupakan alat rumah tangga yang terdapat hampir di setiap rumah penduduk pribumi Indonesia.
Comments
Post a Comment