Berangkat Haji pada Dini Hari

Pamitan sama Alif
Sehari sebelum, keberangkatan Haji, saya mengirim dua buah koper berukuran besar ke Biro Perjalanan Haji Plus Ebad Wisata Mabruro di Juanada Business Centre. Koper-koper besar berjajar rapi di kantor tersebut. Saya lihat ada koper koper yang dipilok dan juga dibungkus kain lagi, mungkin untuk memudahkan bagi pemiliknyha nanti untuk mencari.

Kami memang diberi dua buah koper, yaitu koper besar dan koper kecil untuk dibawa ke kabin. Tas koper kecil saya isi, kain ihram karena akan dipakai di atas pesawat.

Sedangkan koper besar, saya isi dengan berbagai macam barang sesuai anjuran pada saat manasik antara lain,
  • Pakaian :  kemeja lengan panjang, kaos oblong, t-shirt, celana bahan katun, kaos kaki, pakaian tidur dan handuk.
  • Perlengkapan mandi dan mencuci : tas kecil, sabun mandi, sabun cuci, sikat gigi, odol, shampo, handuk, parfum, gunting kuku, pisau cukur
  • Obat-obatan : obat batuk, flu, pilek, krem pelindung kulit, pelembab bibir, minyak gosok
  • Keperluan sehari-hari : handuk kecil, kaca mata hitam, kantong kain, masker, sandal jepit, sepatu kets tipis, alat tulis, buku, al-qur'an, buku do'a, buku zikir, buku manasik haji.

Malam itu, saya tidur hanya sebentar, disamping banyak teman sekitar rumah yang datang, juga orang tua dan saudara dari Bandung dan Kendal, malam itu berkumpul di rumah. Sedangkan Saya dan istri harus sudah kumpul di Bandara Juanda Surabaya jam setengah tiga pagi.

Saudara yang Mengantar di Bandara Juanda

Sebelum berangkat ke Bandara saya melakukan Mandi Ihrom, yaitu mandi besar dengan niat ihrom, kemudian melakukan sholat malam di Masjid Al-Istiqomah Juanda Harapan Permai.

Tidak sampai seperempat jam, kami sudah sampai di Bandara, sudah banyak teman-teman satu rombongan yang kumpul. Kami berpamitan kepada sanak saudara yang mengantar, terutama kepada Alif, anak kami.

Comments