Ketika duduk di bangku Sekolah Dasar saya sudah dengar tentang Kebun Raya Bogor. Waktu tinggal di Surabaya, saya beberapa kali juga mendapat tugas meeting di Bogor, namun belum kesampaian untuk main dan melihat-lihat Kebun Raya Bogor. Alhamdulillah, liburan 1 Muharram kemarin, saya dan keluarga sempat mengunjunginya.
Kami masuk melalui pintu gerbang utama, tarif masuknya untuk mobil Rp. 15.500 dan untuk pengunjung Rp. 9.500; per orang, untuk anaka di bawah 4 tahun gratis. Kami berkeliling menggunakan mobil pribadi.
Beberapa bangunan dan tempat yang kami lewati adalah:
- Toko Tanaman dan Cinderamata
- Gedung Konservasi dan Perpustakaan
- Musem Zoologi
- Bunga Bangkai
- Laboratorium Treub
- Wisma Tamu Nusa Indah
- Taman Teijsman
- Istana Bogor
- Tugu Reindwardt
- Tugu Lady Raffles
- Taman Sudjana Kassan
- Orchidarium
- Herbarium
- Griya Anggrek
- Lapangan Astrid
- Lapangan Randu
- Masjid
- Cafe de'Daunan
- Koleksi Tanaman Air
- Taman Mexico
Pintu Gerbang Utama |
Dengan luas mencapai 87 hektar dan memiliki 15.000 jenis koleksi pohon dan tumbuhan, menjadikan Kebun Raya Bogor ini sebagai pusat konservasi Tumbuhan. Banyak tumbuhan yang umjurnya puluhan tahun bahkan ada yang ratusan tahun.
Jalan Astrid di antara Lapangan Astrid dan Randu |
Kebun Raya Bogor pada mulanya merupakan bagian dari 'samida' (hutan buatan atau taman buatan) yang paling tidak telah ada pada pemerintahan Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi, 1474-1513) dari Kerajaan Sunda, sebagaimana tertulis dalam prasasti Batutulis. Hutan buatan itu ditujukan untuk keperluan menjaga kelestarian lingkungan sebagai tempat memelihara benih benih kayu yang langka.
Ade Rizky sedang main bola di Lapangan Astrid |
Kami sempat istirahat di Lapangan Astrid yang cukup luas, saya lihat banyak keluarga yang bergerombol duduk-duduk di lapangan. Anak-nak kecil berlarian, termasuk anaka say Rizky, minta dibelikan Bola Tiup untuk main tendang-tendangan sama Alif kakaknya.
Comments
Post a Comment