Sejarah Masjid Bir Ali Madinah - Tempat Miqat Ibadah Umroh


Kami bersama rombongan MQ Travel yang dibimbing langsung oleh Aa' Gym dengan naik Bus berangkat dari Hotel Grand Mercure Madinah sehabis makan siang menuju Masjid Bir Ali untuk Miqat dan selanjutnya menuju Makkah.

Saya teringat kurang lebih delapan tahun lalu ketika saya bersama istri juga ke Masjid tersebut waktu pelaksanaan ibadah Haji, alhamdulillah saat ini bisa ke sana lagi bersama anak.

Naik Bus menuju Masjid Bir Ali Bersama Aa' Gym

Tak berapa lama kami sampai di Masjid Bir Ali, jaraknya hanya kurang lebih 11 km dari Masjid Nabawi. Lokasi masjid berada di dasar lembah yang menghijau. Di belakangnya sebuah bukit berbatu cadas menjadi pemandangan lain yang juga menakjubkan mata.

Tempar Parkir Bus

Lapangan parkir Masjid Bir Ali sangat luas, mirip sebuah terminal bus. Kondisi cukup ramai, sehingga Bus lumayan jauh parkirnya dari Masjid. Kami berjalan beriringan dari tempat parkir. Banyak pedagang di kanan kiri sebelum masuk gerbang Masjid.


Dari luar Masjid Bir Ali tampak seperti bangunan mirip benteng. Terlihat gagah menjulang degnan latar belakang batu cadas dan kontras dengan hiasan pepohonan menghijau.

Berjalan Menuju Masjid Bir Ali

Masjid Bir Ali dibangun di masa Rasulullah. Menurut catatan sejarah Masjid ini dibangun di lokasi bernaungnya Rasulullah SAW di bawah pohon Akasia ketika menuju Mekkah untuk menunaikan ibadah umroh.

Kata Bir Ali berasal dari kata bir yang berarti sumur dalam hitungan jamak dan Ali sebagai pengingat bahwa Sayidina Ali bin Abi Thalib adalah tokoh yang paling banyak menggali sumur di kawasan tersebut. Sumur-sumur galian Sayidina Ali sekarang tak ada bekasnya sebab terkubur pembangunan kota dan perluasan masjid itu sendiri.

Benteng Tembok Masjid Bir Ali

Selama sejarahnya Masjid Bir Ali dibangun dengan beberapa kali mengalami renovasi. Terhitung empat kali renovasi besar-besaran dilakukan sejak pemerintahan Gubernur Umar Bin Abdul Aziz.

Renovasi pertama dilakukan di masa pemerintahan Umar Abdul Aziz (87 -93 Hijriyah). Renovasi kedua dilaksanakan di masa pemerintahan Zaini Zainuddin Al Istidar di tahun 861 Hijriah (1456 Masehi).

Taman dan Pepohonan di Masjid Bir Ali

Renovasi ketiga dilakukan di zaman Dinasti Utsmaniah dari Turki yang dibantu oleh muslim India di Tahun 1679 msehi atau 1090 Hijriyah. Renovasi terakhir dilakukan di masa pemerintahan King Abdul Aziz yang memerintah Kerajaan Saudi Arabia pada periode 1981 – 2005 Masehi.

Hasil dari renovasi ini menjadikan masjid yang semula kecil dan sederhana berubah menjadi masjid megah dan indah. Hingga saat ini Masjid Bir Ali berdiri di atas lahan lebih dari 60 ribu meter persegi.

Masjid Bir Ali

Keseluruhan areal masjid ini terdiri dari 26000 meter persegi areal bangunan masjid dan sekitar 34 ribu meter persegi berupa paviliun, taman dan lapangan parkir. Para jamaah dapat menikmati beribadah dengan tenang dalam suasana teduh mengagumkan.

Masjid ini tergolong sangat istimewa di kalangan para jamaah umroh. Rasulullah SAW selalu singgah dan mengambil miqat di masjid ini. Miqat adalah tempat bermulanya ihram.

Bersama keluarga di Masjid Bir Ali

Jarak antara Masjid Bir Ali ke kota Mekkah masih cukup jauh namun para jamaah memilih meneladani yang dicontohkan Rasulullah meski butuh waktu cukup lama untuk sampai ke Mekkah. Setidaknya butuh waktu 4-6 jam dengan menggunakan bus untuk tiba di Mekkah sebab jarak Masjid Bir Ali dan Mekkah adalah sekitar 450 kilometer.

Dalam perjalanan dari Masjid Bir Ali menuju ke Baitullah Masjidil Haram, jamaah banyak melafazhkan Talbiyyah dan mendengungkan kalimat-kalimat thayyibah.

Comments