Rizky Khitan Saat Pandemi Virus Corona Covid-19 di Bandung


Dua minggu setelah lebaran, kami sekeluarga berangkat ke Bandung, saya lihat jalanan sudah mulai ramai setelah Pandemi Virus Corona Covid-19 mulai mereda dan ditetapkannya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) Transisi menuju New Normal untuk DKI Jakarta dan PSBB Proporsional untuk Wilayah Jawa Barat.

Dari Rumah di Kota Wisata Cibubur berangkat jam 10.30 pagi dan setelah menempuh perjalanan kurang lebih tiga jam sampai di Rumah di Cherry Field Bandung.




Tujuan utama ke Rumah Bandung yang tepatnya di Perumahan Cherry Field adalah untuk bersilaturahmi dengan dengan Keluarga Besar, karena pada saat Lebaran merayakan di Kota Wisata dan tidak bisa ke Bandung.


Tidak ada niatan untuk melakukan Sunatan anak saya yang kecil yaitu Farid Rizky Budianto, karena anaknya memang belum mau dan kami tidak bisa memaksakan. Alhamdulillah sesampai di Bandung, istri saya iseng-iseng tanya lagi, ternyata anaknya mau.


Keesokan harinya saya langsung menghubungi Klinik Khitanan Paramedika Bandung, tempat dulu kakanknya Farhan Alif Budianto, 10 tahun lalu melaksanakan sunat. Alhamdulillah proses pendaftaran melalui WhatApps berjalan dengan lancar dan saya langsung transfer biaya Khitan kelas VIP sebesar Rp. 1.250.000;. 


Kami ditelpon oleh Customer Services Klinik Khitanan Paramedika yang mengkonfirmasikan bahwa pelaksanaan khitan pada Hari Jumat tanggal 12 Juni 2020 (ini sesuai keinginan kami), untuk jam pelaksanaanya adalah jam 6 pagi. Kami diinformasikan untuk datang sebelum jam 6 pagi dan diwajibkan untuk memakai masker.


Di Hari Jumat pagi jam 5.30, kami meluncur dari rumah menuju tempat khitanan yang berada di Jalan Soekarno Hatta 111 Bandung, dekat perempatan Exit Tol Pasir Koja. Sekitar 20 menit sampai di tujuan, selanjutnya daftar ulang dan menunggu panggilan.




Kondisi klinik yang besar seperti Rumah Sakit terlihat ramai, banyak ayangkan melaksanakan klhitanan, meskipun dimasa Covid-19. Hal tersebut berbeda dengan waktu Kakaknya yang sunat di luar musim liburan yang sepi waktu itu.


Tepat jam 6 pagi, Kiky dipanggil bersama satu gelombang yaitu sekitar ada 10 anak. Saya beserta orang tua lainnya diminta menunggu setelah diberikan satu kantong berisi obat-obatan. Selama menunggu kami diberikan penjelasan tentang penanganan paska khitan dan obat-obatan yang harus diminum, serta obat tetes luka-nya.


Alhamdulillah kurang lebih 15-20 menit Kiky keluar dengan tersenyum dan telah selesai di-khitan. Katanya tidak sakit. Sebelum pulang kami mampir ke kasir, karena ke Apotik masih tutup, untuk membeli Celana Dalam Khusus Khitan, harganya Rp. 22.000;.




Siangnya kami melakukan tasyakuran dan doa bersama keluarga yang ada di Bandung. Tidak melaksanakan hajatan besar seperti Kakak-nya dulu mengingat situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan. Semoga Kiky menjadi anak yang soleh. Aamiin.

Comments