Minggu ini saya menerima surat sertfikat sebagai keturunan Kesultanan Mataram Islam. Sebagaimana yang pernah dibahas dalam tulisan di blog ini sebelumnya terkait Asal - Usul atau Silsilah Keluarga.
Tidak hanya saya yang mendapat gelar Raden secara tertulis, anak saya Farhan Alif Budianto dan Farid Rizky Budianto juga mendapat gelar tersebut.
Leluhur kami adalah Sri Susuhunan Adi Prabu Hanyakrawati Senapati-ing-Ngalaga Mataram adalah Raja kedua Kesultanan Mataram Islam yang memerintah pada tahun 1601-1613.
Asal - Usul Haji Raden Setyo Budianto |
Sertifikat Haji Raden Setyo Budianto |
Panembahan Hanyakrawati juga sering disebut dengan gelar Anumerta Panembahan Seda ing Krapyak, atau cukup Panembahan Seda Krapyak, yang bermakna "Baginda yang wafat di Krapyak".
Panembahan Hanyakrawati adalah anak dari Panembahan Senopati, sedangkan ayah dari Panembahan Senopati adalah keturunan Brawijaya raja terakhir Majapahit, sedangkan ibunya adalah keturunan Sunan Giri anggota Walisanga.
Sunan Giri adalah putra Maulana Ishaq. Sunan Giri adalah keturunan ke-23 dari Nabi Muhammad, merupakan murid dari Sunan Ampel dan saudara seperguruan dari Sunan Bonang.
Sunan Giri mendirikan pemerintahan mandiri di Giri Kedaton, Gresik; yang selanjutnya berperan sebagai pusat dakwah Islam di wilayah Jawa dan Indonesia timur, bahkan sampai ke kepulauan Maluku.
Berdasarkan Wikipedia, Kesultanan Mataram atau Nagari Kasultanan Mataram, kadang disebut Mataram Islam atau Mataram Baru adalah suatu negara Islam berbentuk kesultanan di pulau Jawa yang pernah ada pada abad ke-17.
Kesultanan ini sudah didirikan sejak abad ke-16, namun baru menjadi sebuah negara berdaulat di abad ke-17 yang dipimpin suatu wangsa yang bernama Wangsa Mataram.
Asal - Usul Raden Farhan Alif Budianto |
Sertifikat Raden Farhan Alif Budianto |
Awal mulanya berupa wilayah Alas Mentaok yang diberikan oleh Sultan Hadiwijaya kepada Ki Ageng Pamanahan atas jasanya, kemudian menjadi suatu Kadipaten di bawah Kesultanan Pajang. Keraton Kotagede menjadi pusat awal pemerintahan.
Sultam pertama yang berdaulat adalah Panembahan Senapati, putra dari Ki Ageng Pamanahan.
Kesultanan Mataram pada masa keemasannya pernah menyatukan pulau Jawa (kecuali wilayah Kesultanan Banten dan Kesultanan Cirebon) dan sekitarnya, termasuk Madura.
Kesultanan ini pernah memerangi VOC di Batavia untuk mencegah semakin luasnya kekuasaan perusahaan dagang itu.
Asal - Usul Raden Bagus Farid Rizky Budianto |
Sertifikat Raden Bagus Farid Rizky Budianto |
Keberadaan kerajaan ini memberikan bukti peninggalan beberapa jejak sejarah yang dapat dilihat hingga kini, seperti kampung Matraman di Jakarta, sistem persawahan di Pantura Jawa Barat, penggunaan Carakan dalam literatur bahasa Sunda, politik feodal di Pasundan, serta beberapa pembagian wilayah administrasi yang masih berlaku hingga sekarang.
Pada masa Pakubuwana III Wilayah Kesultanan Mataram terpecah menjadi dua yaitu Kesultanan Ngayogyakarta dan Kasunanan Surakarta.
Pembagian wilayah tersebut tertuang dalam Perjanjian Giyanti (nama diambil dari lokasi penandatanganan, di sebelah timur kota Karanganyar, Jawa Tengah) pada tanggal 13 Februari 1755.
Berakhirlah Kesultanan Mataram sebagai satu kesatuan politik dan wilayah. Walaupun demikian sebagian masyarakat Jawa beranggapan bahwa Kesultanan Ngayogyakarta dan Kasunanan Surakarta adalah "ahli waris" dari Kesultanan Mataram.
Sertifikat hilang gimana cara carinya
ReplyDeleteAlhamdulillah ketemu sedulur salam kenal Bapak Budiyanto dari saya Putra - Kota Jambi matur sembah nuwun
ReplyDelete